LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI
Jl Majapahit No 118 Semarang Jawa Tengah
“WELDING”
Laporan
ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian semester gasal
SMK
NEGERI 2 Purwodadi
Tahun
Pelajaran 2013/2014
DI
SUSUN OLEH
NAMA : SAIFUDIN
NIS : 12 2166
KELAS : XII TOKR 3
PROGRAM
KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 PURWODADI
Jalan
M.H. Thamrin No. 50 Danyang, Purwodadi Telp. (0292) 425086 Pos. 58113
TAHUN 2014
PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui
dan disahkan oleh Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi pada :
Hari :...................................
Tanggal :...................................
Pembimbing I
Bambang
Sugiharto, S.pd
NIP. 19660923 200604 1 002
|
Pembimbing
II
Bambang Sugiharto, S.pd
NIP.
19660923 200604 1 002
|
|
Mengetahui,
KepalaSMK Negeri 2 Purwodadi
Drs.
Agus Triyanto, M.si
NIP 19660704 199412 1 002
|
Kaprodi Otomotif
SMK Negeri 2 Purwodadi
Bambang
Sugiharto, S.pd
NIP. 19660923 200604 1 002
|
|
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadiarat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini sesuai dengan tepat
waktu. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penulis mengikuti
kegiatan Praktek Kerja Industri di Balai Latihan Kerja Industri Semarang selama kurang lebih 2 bulan yang dilaksanakan pada
tanggal 23 juli sampi dangan 6 September 2014, penulis banyak mendapat pengetahuan
yang luas di dalam dunia industri dan terutama penulis juga banyak mendapatkan
pengalaman berharga yang tidak ternilai dengan bersumber dari hal tersebut,
akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Dalam
menyusun laporan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri yaitu:
1.
Bapak Drs. Agus Triyanto, M.si selaku
Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi.
2.
Bapak Jogi Hartomo
selaku Kepala Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
3.
Bapak Junaidi S.T selaku Instrutur Las
SMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
4.
Bapak Agus S.T selaku Instrutur Las GMAW
di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
5.
Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia
Usaha dan Dunia Industri.
6. Bapak Bambang Sugiharto, S.Pd selaku Kepala
Program Pendidikan Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Purwodadi dan
pembimbing di Dunia Industi.
7.
Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia
Usaha dan Dunia Industri.
8.
Bapak Haru Al Fathon, S.T. selaku wali
kelas XII TOKR 3.
9.
Bapak Sutardjo S.Pd selaku pembimbing
penyusunan laporan Praktek Kerja Industri
10. Bapak dan ibu guru karyawan SMK Negeri 2
Purwodadi yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
11. Kedua orang tua dan keluarga yang telah
mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
12. Teman - teman yang telah bersedia
memberi dorongan kepada kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis
sampaikan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penulis dapat
melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan senantiasa
mendapat pahala dari Allah S.W.T. Dan penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis mengetatui bahwa laporan ini jauh dari
kata sempurna maka dari itu apabila ada kritik dan saran mohon disampaikan
secara langsung kepada penulis, agar dapat melakukan perbaikan pada pembuatan
laporan selanjutnya.
Penulis
MOTTO
1.
Teknologi yang canggih adalah
teknologi yang cepat guna.(Penulis)
2.
Manusia tak selamanya benar dan tak
selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan orang
lain atas kekeliruan diri sendiri. (Ernet Newman)
3.
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan
baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi
karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk
menunggu inspirasi. (Ernest
Newman)
4.
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa
yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. (Schopenhauer)
5.
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia
ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian
dan keyakinan yang teguh. (Andrew
Jackson)
6.
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia
yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. (Einstein)
7.
Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita
harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. (Johann Wolfgang von Goethe)
8.
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu
semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada
kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang
tersenyum. (Mahatma Gandhi)
9.
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan
tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
10.
Banyak kegagalan dalam hidup ini
dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan
keberhasilan saat mereka menyerah. (Thomas
Alva Edison)
11.
Bukan keberuntungan yang
menjadikanmu bijak, tapi kebijakanmulah yang menjadikanmu beruntung. (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN
Dalam menyusun laporan ini penulis akan persembahkan
kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan Praktek
Kerja Industri yaitu:
1.
Bapak Drs. Agus Triyanto, M.si selaku
Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi.
2.
Bapak Jogi Hartomo
selaku Kepala Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
3.
Bapak Junaidi S.T selaku Instrutur Las
SMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
4.
Bapak Agus S.T selaku Instrutur Las GMAW
di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
5.
Bapak Bambang Sugiharto, S.Pd selaku
Kepala Program Pendidikan Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Purwodadi dan
pembimbing di Dunia Industi.
6.
Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia
Usaha dan Dunia Industri.
7.
Bapak Haru Al Fathon, S.T. selaku wali
kelas XII TOKR 3.
8.
Bapak Sutardjo S.Pd selaku pembimbing
penyusunan laporan Praktek Kerja Industri
9. Bapak dan ibu guru karyawan SMK Negeri 2
Purwodadi yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
10. Kedua orang tua dan keluarga yang telah
mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
11. Teman - teman yang telah bersedia
memberi dorongan kepada kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis
sampaikan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penulis dapat
melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai.
Dan penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................. ii
Kata Penganantar.................................................................. iii
Motto..................................................................................... v
Persembahan.......................................................................... vi
Daftar Isi............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.1.1
Latar Belakang
Praktek Kerja Industri.............. 1
1.1.2
Latar Belakang
Pembuatan Laporan................. 2
1.1.3
Gambaran Umum
Balai Latihan Kerja Industri 3
1.1.4
Kegiatan Usaha................................................. 4
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan
Pelaksanaan Pratek Kerja Industri......... 4
1.2.2
Tujuan Pembuatan
Laporan............................... 5
1.3
Sistematika
Laporan...................................................... 5
BAB II PROSES KEGIATAN WELDING
2.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan..................................... 6
2.2 Alat Dan Material............................................................ 6
2.3 Proses Pengerjaan............................................................ 7
2.4 Implementasi Keselamatan Kerja.................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................... 14
LAMPIRAN......................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
1.1.1
LATAR
BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Seiring
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maka dunia
pendidikan yang khususnya SMK di tuntut untuk lebih menyongsong era
globalisasi. Oleh karena itu mutu pendidikan harus disesuaikan
dengan laju pembangunan yang memerlukan berbagai macam keahlian dan
keterampilan. Selain itu, untuk menanggulangi masalah pertumbuhan angka
pengangguran yang seakin meningkat, maka sistem pendidikan tersebut harus
disesuaikan dengan lapangan kerja yang tersedia.
Untuk
mencapai hal tersebut maka dunia usaha dan sektor yang dapat menciptakan
lapangan pekerjaan harus diikut sertakan dalam hal pembangunan tersebut melalui
sektor pendidikan, seperti halnya dengan adanya program pendidikan dari sekolah
yaitu Praktek Kerja Industri yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Dengan
adanya program Praktek Kerja Industri ini diharapkan dapat membantu dan
melancarkan perkembangan industri serta mampu meningkatkan produktifitas kerja
di masa yang akan datang. Didalam progam Praktek Kerja Industri, peserta didik
dapat memperoleh ilmu yang belum pernah diberikan pada kurikulum sekolah serta
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik yang dibutuhkan sebagai
penunjang keberhasilan kerja yang sedang dan akan dihadapi di masa yang akan
datang.
Peserta
didik diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang luas dan menguasai bidang
kompetensinya yang akan menunjang saat siswa nanti hendak melamar disebuah
perusahaan setelah lulus. Selain itu peserta didik harus menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Industri sebagai syarat untuk melengkapi nilai dari program
keahlian tersebut. Selain itu laporan tersebut juga berfungsi untuk melaporkan
hasil Praktek Kerja Industri yang dilakukan saat peserta didik berada di dunia
industri, yang akan dilaporkan oleh peserta didik pada masing-masing program
keahlian di Sekolah.
1.1.2
LATAR
BELAKANG PEMBUATAN LAPORAN
Laporan ini
disusun untuk menyelesaikan tugas sesuai kurikulum sekolah yang berkaitan
dengan pembelajaran diluar sekolah dan menanamkan rasa tanggung jawab yang
harus dimiliki siswa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Proses penyusunan
laporan ini banyak masalah yang dihadapi penulis tetapi masalah tersebut dapat
diatasi dengan baik tanpa munculnya hambatan dalam laporan yang bisa membuat
terhambatnya waktu pengumpulan. Laporan ini ditulis dengan pengalaman yang
didapat pada saat penulis melakukan Praktek Kerja Industri di Balai Latihan
Kerja Industri Semarang. Selain memberi informasi kepada para pembaca juga
untuk melengkapi tugas pembuatan laporan setelah melakukan Praktek Kerja
Industri tersebut.
Balai Latihan Kerja
Industri Semarang atau disingkat (BLKI) adalah lembaga pelatihan kerja
pemerintah dibawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan
merupakan salah satu UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat). BLKI Semarang memiliki
area kurang lebih 6 hektar dan bertempat kedudukan di Jalan
Brigjen Sudiarto No. 118, kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kotamadia
Semarang, Propinsi Jawa Tengah, Telpon-fax 024-6712680. Dalam sejarah perkembangannya sejak
didirikan pada tahun 1951, banyak
perubahan yang terjadi pada Balai Latihan Kerja Industri Semarang. Pada awal berdirinya Balai
Latihan Kerja di Semarang bernama Pusat Latihan Kerja Semarang beralamat di Jalan
MT Haryono No 1, di daerah Bubaan Semarang. Seiring berlalunya waktu Pusat
Latihan Kerja di Semarang telah beberapa kali berganti nama mengikuti
perkembangan dunia kerja dan kebutuhan pelatihan sebagai mana tercantum dalam
Tabel 4.1. Pada tahun 1982 Pusat Latihan Kejuruan di Semarang dengan Bantuan
IBRD direlokasi ke daerah Pedurungan Semarang, menempati lokasinya sekarang di
Jalan Brigjen Sudiarto nomor 118 dan namanya berubah menjadi Balai Latihan
Kerja Industri Semarang.
Pada masa otonomi daerah, dalam rangka pelaksanaan
Undang Undang no 22 tahun 1999 dan Undang Undang no 25 tahun 1999 mulai bulan
Januari 2001 Balai Latihan Kerja Industri dialihkan pengelolaanya dari
Direktorat Jenderal Pembinaan Latihan dan Produktivitas Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi Jawa Tengah. Dasar hukum pelaksanaan Balai Latihan Kerja Industri
Semarang sebagai UPTD Propinsi adalah Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah
nomor 1 tanggal 2 April 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas pokok fungsi
dan Susunan Organisasi Unit
Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan dijabarkan dengan
Keputusan Gubernur nomor 33 tahun 2003 tentang tugas pokok dan fungsi serta
tata kerja Balai Latihan Kerja Industri.
BLKI Semarang mempunyai
fungsi melatih dan menyiapkan para calon karyawan (pencari kerja) untuk dididik
menjadi seorang tenaga kerja yang kompeten dan profesional di bidangnya.
Bidang pelatihan yang ada di BLKI
Semarang meliputi 7 kejuruan : Teknologi Mekanik, Listrik/Elektronika,
Otomotif, Las, Bangunan, Tata Niaga dan Aneka Kejuruan. Masing-masing tersebut
merupakan rumpun kejuruan dimana setiap kejuruan memiliki berbagai jenis
pelatihan yang bisa dipilih oleh setiap calon peserta pelatihan sesuai dengan
bidang jurusannya.
Program-program pelatihan yang ada di
BLKI Semarang dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Pelatihan dengan biaya Pemerintah (gratis),
2. Pelatihan yang dibiayai oleh para peserta
sendiri (swadana).
3. Pelatihan yang dibiayai oeh pihak ke-III
(perusahaan/industri/instansi)
Selain tersebut di atas
seluruh kejuruan yang ada di BLKI Semarang telah mendapatkan lisensi sebagai
tempat asesmen kompetensi (TAK) yang bekerja sama dengan LSP (Lembaga
Sertifikasi Profesi) sesuai kejuruannya masing-masing. Di akhir tahun 2011 BLKI
Semarang melalui VNZ (Verification New Zealand) telah dilakukan verifikasi ISO
9001 - 2000 dengan hasil layak memperoleh Ilisensi dan tinggal menunggu
sertifikatnya.
Fasilitas yang ada di
BLKI Semarang meliputi : Kantor, Bengkel, Gedung Pertemuan, Asrama, Masjid,
Lapangan Olah Raga, Area Parkir yang luas, Internet Hotspot, Website, Intranet
dan lain-lain yang menunjang kegiatan pelatihan.
Kami mengajak kepada seluruh lapisan
masyarakat untuk dapat bergabung dengan kami melalui Kios 3in1 (PELATIHAN,
SERTIFIKASI, PENEMPATAN)
VISI
Menjadi pusat pemberdayaan pelatihan, uji kompetensi, uji coba
pelatihan tenaga kerja di bidang industri se indonesia
MISI
1.
Melaksanakan pelatihan
tenaga kerja bidang industri
2.
Melaksanakan jejaring
kemitraan dengan dunia industri dan instansi terkait
3.
Memberdayakan sumber daya
pelatihan dengan dunia industri.
1.2
TUJUAN
1.2.1
TUJUAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Praktek Kerja Industri
ini bertujuan untuk memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada siswa
mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dilapangan terkait dengan kegiatan
perekonomian khususnya di bidang industri agar siswa tidak hanya memahami
informasi dari sumber buku saja, akan tetapi dapat membandingkannya dengan
kejadian langsung dilapangan dan untuk mengetahui kondisi dunia industri pada
saat ini, mencakup kondisi internal dan eksternal dunia industri. Tujuan
Praktek Kerja Industri ini bagi siswa SMK NEGERI 2 Purwodadi diantaranya :
1.
Memberikan bekal pengalaman dan
pengetahuan bekerja terhadap siswa.
2.
Siswa dapat mengetahui perkembangan
dunia industri sebelum lulus.
3.
Siswa dapat mengetahui kegiatan
sesungguhnya dalam dunia industri.
4.
Menjalin kerja sama antara BLKI Semarang
dengan pihak dengan SMK NEGERI 2 Purwodadi.
1.2.2
TUJUAN
PEMBUATAN LAPORAN
Penulisan laporan setelah diselesaikannya program
Praktek Kerja Industri oleh siswa bertujuan untuk sebagai berikut :
1.
Melaporkan hasil kegiatan siswa saat
mengikuti kegiatan Pelatihan Kerja Industri.
2.
Melatih siswa untuk membuat karya
tulis yang ilmiah berupa laporan.
3.
Mengembangkan potensi siswa dalam bidang
penulisan laporan.
4.
Sebagai syarat untuk mengikuti Ulangan
Umum Bersama (UUB).
5.
Sebagai pelengkap nilai kegiatan Praktek
Kerja Industri.
1.3
SISTEMATIKA
LAPORAN
Sistematika
pembahasan dalam laporan ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PROSES KEGIATAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
BAB III PENUTUP
BAB
II
PROSES
KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
2.1
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri dilaksanakan pada
tanggal 27 April sampai dengan 02 Mei 2014, dan tempat pelaksanaannya berada Balai Latihan Kerja Industri yang berkedudukan di Jalan Brigjen Sudiarto No. 118, kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan,
Kotamadia Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
2.2
ALAT
DAN MATERIAL
Alat
yang digunakan selama Praktek Kerja Industri di Balai Latihan Kerja Industri
Semarang merupakan alat yang berstandarisasi. Penulis melakukan Praktek Kerja
Industri pada bidang Teknik Las maka penulis akan membahas seputar metode
pengelasan, maka alat yang digunakan adalah pada proses pengelasan seperti :
Mesin Las SMAW, Mesin Las GMAW, Mesin Las GTAW, Mesin Las MIG, Las Karbit,
Gerinda, dan lain sebagainya.
NO
|
Peralatan Kerja Las
|
1.
|
Palu terak/chipping hammer
|
2
|
Sikat baja 2
jalur
|
3
|
Palu konde 2
Kg
|
4
|
Pahat
picak/betel kecil
|
5
|
Penitik baja
|
6
|
Penggores
baja
|
7
|
Penggaris
baja
|
8
|
Siku baja
|
9
|
Tang
penjepit material
|
10
|
Gerinda
listrik tangan
|
11
|
Tang
potong/knip
|
12
|
Pembuka
tabung gas CO2
|
13
|
Obeng ( - )
|
Meterial yang akan digunankan untuk melakukan kegiatan
pengelasan harus disiapkan dengan sebaik mungkin sebelum dilakukan pengelasan.
Persiapan pengelasan yang baik 80% akan memberikan jaminan keberhasilan dalam pengelasan.
Hal-hal yang dapat terjadi jika penyiapan material tidak baik yaitu :
Hal-hal yang dapat terjadi jika penyiapan material tidak baik yaitu :
·
penetrasi tidak baik (terjadi penetrasi yang
berlebihan) karena root face terlalu tipis, root gap terlalu lebar; atau (tidak
terjadi penetrasi) karena root face terlalu tebal, dan root gap terlalu sempit.
·
Penyempitan jalur pengelasan (akibat las cacat yang
tidak kuat)
·
misaligment (ketidakrataan benda kerja) karena
penempatan material sebelum di las cacat tidak rata/sejajar.
·
distorsi (perubahan bentuk) karena pengaruh panas
·
porosity
(karena benda tidak dibersihkan dari karat atau bahan lain)
Penyiapan material harus
disesuaikan dengan WPS (Welder Prosedure Spesification) atau gambar kerja yang
digunakan. WPS adalah sebuah prosedur standar persiapan material yang dirancang
sedemikian rupa melalui pengujian pengujian di laboratorium dan dilas oleh juru
las yang profesional. Pengujian pengujian tersebut dapat berupa Radiography
test, Bend Test, uji tarik atau bahkan structure/micro. Contoh penyiapan benda
kerja adalah sebagai berikut:


Hasil yang ingin dicapai penyiapannya adalah
material pertama (sisi samping) dibersihkan dari karat atau bahan lain.
material kedua sisi yang berhubungan digerinda rata sehingga pada saat dihubungkan dan ketika diterawang tidak terdapat celah di antaranya.

Jika di antara benda tersebut masih terdapat celah, maka akan mengakibatkan penetrasi yang tidak baik . Jika diuji etsa, pada bagian celah tersebut tidak akan terjadi fusi atau tidak terjadi perpaduan logam tambah dengan material las, tetapi pada bagian tersebut akan terisi oleh terak dan disebut cacat slack inclution (terak terperangkap). karena bagian tersebut terisi terak (bukan logam) maka pada bagian tersebut akan menjadi titik lemah dari konstruksi.
material pertama (sisi samping) dibersihkan dari karat atau bahan lain.
material kedua sisi yang berhubungan digerinda rata sehingga pada saat dihubungkan dan ketika diterawang tidak terdapat celah di antaranya.

Jika di antara benda tersebut masih terdapat celah, maka akan mengakibatkan penetrasi yang tidak baik . Jika diuji etsa, pada bagian celah tersebut tidak akan terjadi fusi atau tidak terjadi perpaduan logam tambah dengan material las, tetapi pada bagian tersebut akan terisi oleh terak dan disebut cacat slack inclution (terak terperangkap). karena bagian tersebut terisi terak (bukan logam) maka pada bagian tersebut akan menjadi titik lemah dari konstruksi.
Material
elektroda yang sering digunakan untuk praktek pengelasan yaitu
E 6010. Elektroda ini
adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan
dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak
yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan. Deposit las biasanya mempunyai
sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian
Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan
menghasilkan gas pelindung. E 6010 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan
busur listrik bila dipakai arus AC.
NO
|
Material dan Bahan
|
1.
|
Pipa baja karbon sch 80 : 150 x 6” √ 30-35o
|
2
|
Pelat baja karbon rendah: 400 x 150 x 10 mm
|
3
|
Pelat baja karbon rendah : 400 x 100 x 10 mm
|
4
|
Kawat las AWS ER 70S-6 Ø 1,0 mm
|
5
|
Elektroda AWS E 7016 Ø 2,6 mm (LB52U)
|
6
|
Elektroda AWS E 7018 Ø 3,2 mm
|
7
|
Batu gerinda tebal : 100 x 16 x 6 mm
|
8
|
Batu gerinda tipis : 100 x 16 x 3
mm
|
2.3
PENGERTIAN
LAS
Pengelasan
(welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana
tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las
pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam-macam
reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan
utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi
pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus
betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat
lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana,
tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana
pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus
turut serta mendampingi praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa
perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus
direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan
las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian
bangunan atau mesin yang dirancang.
Berdasarkan
definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari
definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan
setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu
ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang
dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi
ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari
cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan
merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi
dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak
teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam
yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara
penngelasan dan pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya
dalam praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain.
Klasifikasi
cara-cara pengelasan dan pemotongan Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara
pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu
adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara
pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu
klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang
digunakan. Klasifikasi pertama membagi
las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan
klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik,
las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila
diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi
tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.
Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas
kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu
pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.
Berdasrkan
klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu :
pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1.
Pengelasan cair adalah
cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas
dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2.
Pengelasan tekan adalah
pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga
menjadi satu.
3.
Pematrian adalah cara
pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan
logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut
mencair.
Pemotongan yang dibahas dalam buku
ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang
dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan
gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik. Pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini
adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu
kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara
terpisah.
2.4
PROSES
PELATIHAN PENGELASAN
2.4.1. IMPLEMENTASI KESELAMATAN KERJA
Pada saat
melakukan pekerjaaan pengelasan haruslah menggunakan alat pengaman diri atau
safety item untuk melindungi diri ketika melakukan pekerjaan pengelasan
seperti:
1. Bekerja sesuai dengan prosedur/langkah kerja tertentu.
2. Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan
fungsinya.
3. Melakukan perawatan umum yang meliputi
kebersihan dan keindahan tempat kerja.
4. Setiap pekerja/praktikan harus memahami
situasi laboratorium/bengkel dalam kaitannya tindakan penyelamatan jika terjadi
kecelakaan.
5. Mematuhi setiap peraturan yang berlaku di
bengkel.
2.4.2.
TEORI
PENGELASAN
Dalam dunia
industri posisi las diberi kode tertentu agar pada saat pengelasan dilakukan
tidak terjadi kekeliruan menentukan juru las dan prosedur pengelasan. Ada dua
sistim pengkodean yang banyak dikenal,yaitu sistim yang ditetapkan oleh
American Welding Society(AWS) dan sistim International Standard Organisation
(ISO). Berdasarkan kode yang ditetapkan oleh AWS, posisi las dikaitkan pada
jenis teknik sambungan las, jika sambungan berkampuh (groove) maka kode
posisinya dengan huruf G, untuk posisi down-hand1G, horisontal 2G, vertikal 3G,
over-head 4G, pipa dengan sumbu horisontal 5G, dan pipa miring 45° 6G. Jika
sambungan las tidak berkampuh/tumpul (fillet) maka kodenya adalah F, untuk
posisi down-hand1F,
horisontal 2F, vertikal 3F, dan
over-head4F. Sistim kode posisi las yang
ditetapkan ISO berbeda dengan AWS. Kode posisi las menurut ISO didasarkan pada
posisi elektroda saat pengelasan dilakukan, untuk pengelasan plat diberi kode
PA, PB, PC, PD, dan PE, sedangkan pengelasan pipa naik PF dan pipa turun PG,
2.4.3.
PEMOTONGAN
BAHAN

Ini
merupakan proses kegiatan pemotongan plat yang awalnya dari lempengan besi yang
lebar dan panjang dipotong membentuk suatu persegi panjang yang telah
ditentukan ukuranya sesuai dengan kebutuhan yaitu berukuran panjang 30 cm dan
lebar 15 cm. Pemotongan plat besi ini menggunakan las karbon yang dapat
bergerak secara otomatis untuk membuat sebuah potongan plat yang lurus, selain
itu las karbon juga digunakan untuk membuat sebuah bivel pada plat dengan sudut
sesuai kebutuhan.
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja
dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa
gas.
Proses pemotongan logam dengan gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
Proses pemotongan logam dengan gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
Cara menyetel api potong
1.
Pertama-tama buka katup tabung gas acetylene kira-kira ¼
putaran dan katup tabung gas oksigen kira-kira ½ – 1 putaran.
2.
Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator acetylene
hingga mencapai ± 0,3 Kg/cm2.
3.
Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator oksigen
hingga mencapai ± 2,5 Kg/cm2.
4.
Buka kran/valve acetylene para brander kira-kira ¼ putara,
kemudian nyalakan api brander dengan lighter. Ingat jangan menggunakan korek
api biasa.
5.
Buka kran oksigen pada brander secara perlahan hingga
mencapai nyala api normal/netral.
6.
Untuk mengecek apakah nyala api sudah netral atau belum, buka
kran/tuas oksigen pemotong secara cepat kemudian tutup. Apabila inti api tidak
berubah, berarti nyala api sudah netral, jika nyala api berubah berarti belum
netral, aturlah lagi hingga mencapai nyala api netral.
7.
Nyala Api
normal/netral, nyala inti api berwarna biru keputihan, atau putih kehijauan,
ujung api bulat (tumpul) dan tidak bersuara.

2.4.4
PENGELASAN
POSISI 3G



Diatas merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 3G. Pengelasan
dengan posisi 3G dilakukan dengan cara keadaan benda kerja diposisikan berdiri
tegak/vertikal. Juru las mengelas diawali dari bagian bawah kemudian ditarik
keatas. Pengelasan ini dilakukan dengan tumpuk tiga layer yaitu layer pertama penem
dilakukan menggunakan mesin las SMAW, layer kedua pengisian dilakukan dengan
menggunakan las GMAW, Kemudian layer ketiga Capping atau penutupan dilakukan menggunakan
mesin las GMAW.
2.4.5.
PENGELASAN
POSISI 4G
Diatas merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 4G Over Heat.
Pengelasan dengan posisi 4G Over Heat dilakukan dengan cara keadaan benda kerja
berada diatas kepala dan dilakukan pengelasan dari bawah. juru las mengelas
diawali dari bagian ujung depan kemudian ditarik kebelakang. Pengelasan ini
dilakukan dengan tumpuk tiga layer yaitu layer pertama penembusan dilakukan
menggunakan mesin las SMAW, layer kedua pengisian dilakukan dengan menggunakan
las GMAW, Kemudian layer ketiga Capping atau penutupan dilakukan menggunakan
mesin las GMAW.
2.4.6.
PENGELASAN
POSISI 5G


Ini merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 5G Up Hill. Pengelasan
dengan posisi 5G Up Hill dilakukan dengan cara keadaan pipa diam, juru las
mengelas diawali dari bagian bawah terus melingkan berhenti di pipa bagian atas
pada sisi sebelahnya. pada sisi lain dilakukan dengan cara yang sama yaitu
diawali dari bawah terus melingkar dan berhenti di atas. pengelasan ini disebut
dengan posisi pengelasan 5G up Hill.
2.4.7.
PENGELASAN
POSISI 6G
Posisi pengelasan di atas adalah posisi 6G. pemasangan pipa dimiringkan 45
derajat terhadap sumbu horizontal. Pengelasan dilakukan dari pipa bagian bawah
terus melingkar ke arah kanan/kiri dan berhenti di atas. dilanjutkan dengan
pengelasan sebaliknya diawali dari bawah dan terus melingkar berhenti di bagian
atas. Cara pengelasan seperti ini disebut 6G up hill.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
SIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilakukan dari
tanggal 27April sampai dengan 2 Mei 2014 dapat disimpulkan
bahwa perkembangan teknologi di luar, berkembang sangat cepat. Oleh karena itu,
kita harus semakin meningkatkan kemampuan diri untuk mampu bersaing secara
profesional dalam era global ini. Sehingga Praktek Kerja Industri ini sangat
penting dilaksanakan oleh siswa untuk memperluas dan menambah pengetahuan di
bidang ilmu yang didalami. Setelah melakukan Praktek Kerja
Industri, diharapkan siswa dapat mengetahui kondisi kerja yang ada di perusahaan
sebagai pengalaman nanti saat siswa ingin bekerja di perusahaan.
Di
dalam dunia industri khususnya di perbengkelan diperlukan teknisi yang handal
dan dapat bekerja sama dengan dengan teknisi yang lainnya, oleh karena itu.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Industri ini dapat lebih membantu siswa untuk
bekerja secara profesional dalam dunia industri.
Semoga
dengan adanya laporan ini bisa menjadi syarat untuk mengikuti Ulangan Umum
Bersama. Dan diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan apabila
ada kekurangan itu semua merupakan kekurangan dari penulis dan mohon dimaklumi.
Semoga pembaca yang nantinya akan membuat laporan seperti ini menjadi lebih
baik.
4.2.
SARAN
Penulis berharap
agar untuk ke depannya, Praktek Kerja Industri dapat ditingkatkan lagi, karena
penulis beranggapan dengan adanya Praktek Kerja Industri dapat menambah wawasan
yang sesuai dengan ilmu yang didalami, hendaknya kegiatan Praktek Kerja
Industri ini dilaksanakan lebih dari satu tempat agar siswa dapat membandingkan
bagaimana keadaan sesungguhnya di dua perusahaan. Namun sebaiknya perlu
diperhatikan tempat yang dijadikan untuk Praktek Kerja Industri, agar relevan
dengan bidang ilmu yang didalami di sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
diunduh tanggal 2 November 2014
diunduh tanggal 3 November 2014
http://pengelasansmknglagah.blogspot.com/2013/02/posisi-pengelasan.html
diunduh
tanggal 5 November 2014
https://listrikblkisemarang.wordpress.com/tag/pelatihan-las-semarang/
diunduh tanggal 20 November 2014
diunduh tanggal 25 November 2014
diunduh tanggal 30 November 2014
diunduh tanggal 30 November 2014
Lampiran
PELAKSANAAN
KEGIATAN SISWA
PRAKTIK
KERJA INDUSTRI SECARA BERKALA
No
|
HARI, TANGGAL
|
Uraian Kegiatan
|
1.
|
Senin, 23/06/2014
|
Pengenalan
|
2.
|
Selasa, 24/06/2014
|
Materi Teori Pengelasan
|
3.
|
Rabu,
25/06/014
|
Materi Teori Pengelasan
|
4.
|
Kamis, 26/06/2014
|
Materi Teori Pengelasan
|
5.
|
Jumat, 27/06/2014
|
Pengelasan Down Hand
|
6.
|
Sabtu,
28/06/2014
|
Libur
|
7.
|
Minggu, 29/06/2014
|
Libur
|
8.
|
Senin,30/06/2014
|
Pengelasan Down Hand
|
9.
|
Selasa, 01/07/2014
|
Pemotongan Benda Kerja
|
10.
|
Rabu,
02/07/014
|
Pemotongan Benda Kerja
|
11.
|
Kamis, 03/07/2014
|
Pemotongan Benda Kerja
|
12.
|
Jumat, 04/07/2014
|
Pemotongan Benda Kerja
|
13.
|
Sabtu,
05/07/2014
|
Libur
|
14.
|
Minggu, 06/07/2014
|
Libur
|
15.
|
Senin, 07/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
16.
|
Selasa, 08/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
17.
|
Rabu,
09/07/014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
18.
|
Kamis, 10/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
19.
|
Jumat, 11/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
20.
|
Sabtu,
12/07/2014
|
Libur
|
21.
|
Minggu, 13/07/2014
|
Libur
|
22.
|
Senin, 14/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
23.
|
Selasa, 15/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
24.
|
Rabu,
16/07/014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
25.
|
Kamis, 17/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
26.
|
Jumat, 18/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 3G
|
27.
|
Sabtu,
19/07/2014
|
Libur
|
28.
|
Minggu, 20/07/2014
|
Libur
|
29.
|
Senin, 21/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
30.
|
Selasa, 22/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
31.
|
Rabu,
23/07/014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
32.
|
Kamis, 24/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
33.
|
Jumat, 25/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
34.
|
Sabtu, 26/07/2014
|
Libur
|
35.
|
Minggu, 27/07/2014
|
Libur
|
36.
|
Senin, 28/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
37.
|
Selasa, 29/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
38.
|
Rabu,
30/07/014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
39.
|
Kamis, 31/07/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
40.
|
Jumat, 01/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 4G
|
41.
|
Sabtu,
02/08/2014
|
Libur
|
42.
|
Minggu, 03/08/2014
|
Libur
|
43.
|
Senin, 04/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
44.
|
Selasa, 05/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
45.
|
Rabu,
06/08/014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
46.
|
Kamis, 07/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
47.
|
Jumat, 08/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
47.
|
Sabtu, 09/08/2014
|
Libur
|
48.
|
Minggu, 10/08/2014
|
Libur
|
49.
|
Senin,
11/08/014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
50.
|
Selasa, 12/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
51.
|
Rabu, 13/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
52.
|
Kamis,
14/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
53.
|
Jumat, 15/08/2014
|
Pengelasan Plat Posisi 5G
|
54.
|
Sabtu, 15/08/2014
|
Libur
|
56.
|
Minggu, 17/08/2014
|
Libur
|
57.
|
Senin,
18/08/014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
58.
|
Selasa, 19/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
59.
|
Rabu, 20/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
60.
|
Kamis,
21/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
61.
|
Jumat, 22/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
62.
|
Sabtu, 23/08/2014
|
Libur
|
63.
|
Minggu, 24/08/2014
|
Libur
|
64.
|
Senin, 25/08/014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
65.
|
Selasa, 26/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
66.
|
Rabu, 27/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
67.
|
Kamis,
28/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
68.
|
Jumat, 29/08/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
69.
|
Sabtu,
30/08/2014
|
Libur
|
70.
|
Minggu,
31/08/2014
|
Libur
|
71.
|
Senin,
01/09/014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
72.
|
Selasa, 02/09/2014
|
Pengelasan Pipa Posisi 6G
|
73.
|
Rabu, 03/09/2014
|
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
|
74.
|
Kamis,
04/09/2014
|
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
|
75.
|
Jumat, 05/09/2014
|
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
|
76.
|
Sabtu,
06/09/2014
|
Libur
|
77.
|
Minggu,
07/09/2014
|
Libur
|
|
Lampiran
SERTIFIKAT
TELAH
MELAKSANAKAN PRAKERIN DI BLKI SEMARANG
Lampiran
PEMERINTAH KABUPATEN
GROBOGAN
DINAS
PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 PURWODADI
Jl. MH. Thamrin No. 50 Danyang-Purwodadi
Telp. (0292) 425086 Pos. 58113
FORMULIR
PENDAFTARAN
PRAKTEK
KERJA INDUSTRI (PRAKERIND)
KELAS
XII SMK NEGERI 2 PURWODADI
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
Tempat
Pengisian Biodata (Isilah dengan Huruf Balok)
Nama : SAIFUDIN
Tempat, Tanggal Lahir :
GROBOGAN, 23
JANUARI 1997
Alamat : Ds. SIDOREJO RT 04/06 Kec.
PULOKULON
NISN : 9962655430
Kelas : XII
TOKR 3
Bidang Studi Keahlian :
TEKNOLOGI DAN
REKAYASA
Program StudiKeahlian :
TEKNIK
OTOMOTIF
Kompetisi Keahlian : TEKNIK
OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
Nama
DU/DI : BALAI
LATIHAN KERJA INDUSTRI
No. Telp : . 024-6712680
Purwodadi,20Juni 2014
Menyetujui Orang Tua Pendaftar
Nur Cholis Saifudin
Mengetahui
Kepala
Program Diklat Menyetujui Pemilik DU/DI
Bambang Sugiharto, S.pd
NIP.
19660923 200604 1 002
What Is 1xbet Korean Sportsbook? - Legalbet.co.kr
BalasHapusWhat is 1xbet Korean Sportsbook? — The 1xbet Korean online sportsbook is owned and operated by SEGAPLEX.com, the 1xbet thailand best online betting operator in the region.
J.V.L. Casinos | Hollywood Casino - KT Hub
BalasHapusJ.V.L. Casinos Hollywood 군포 출장안마 Casino is where you can 구리 출장마사지 be a part of the 군산 출장안마 entertainment, gaming 전주 출장마사지 and entertainment 안동 출장마사지 entertainment world.