Kamis, 15 Januari 2015

Laporan Praktek Kerja Industri Welding di BLKI Semarang SAIFUDIN


LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI
 Jl Majapahit No 118 Semarang Jawa Tengah
“WELDING”


Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian semester gasal
SMK NEGERI 2 Purwodadi
Tahun Pelajaran 2013/2014

DI SUSUN OLEH
NAMA                                 : SAIFUDIN
NIS                                       : 12 2166
KELAS                                 : XII TOKR 3
PROGRAM KEAHLIAN    : TEKNIK OTOMOTIF

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 PURWODADI
Jalan M.H. Thamrin No. 50 Danyang, Purwodadi Telp. (0292) 425086 Pos. 58113
TAHUN 2014





PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi pada :


                        Hari                 :...................................
                        Tanggal           :...................................


Pembimbing I 



Bambang Sugiharto, S.pd
NIP. 19660923 200604 1 002
Pembimbing II



Bambang Sugiharto, S.pd
NIP. 19660923 200604 1 002



Mengetahui,
KepalaSMK Negeri 2 Purwodadi



Drs. Agus Triyanto, M.si
NIP 19660704 199412 1 002


Kaprodi Otomotif
SMK Negeri 2 Purwodadi



Bambang Sugiharto, S.pd
NIP. 19660923 200604 1 002






KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini sesuai dengan tepat waktu. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penulis mengikuti kegiatan Praktek Kerja Industri di Balai Latihan Kerja Industri Semarang selama kurang lebih 2 bulan yang dilaksanakan pada tanggal 23 juli sampi dangan 6 September 2014, penulis banyak mendapat pengetahuan yang luas di dalam dunia industri dan terutama penulis juga banyak mendapatkan pengalaman berharga yang tidak ternilai dengan bersumber dari hal tersebut, akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Dalam menyusun laporan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri yaitu:
1.    Bapak Drs. Agus Triyanto, M.si selaku Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi.
2.    Bapak Jogi Hartomo selaku Kepala Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
3.    Bapak Junaidi S.T selaku Instrutur Las SMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
4.    Bapak Agus S.T selaku Instrutur Las GMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
5.    Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia Usaha dan Dunia Industri.
6. Bapak Bambang Sugiharto, S.Pd selaku Kepala Program Pendidikan Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Purwodadi dan pembimbing di Dunia Industi.
7.    Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia Usaha dan Dunia Industri.
8.    Bapak Haru Al Fathon, S.T. selaku wali kelas XII TOKR 3.
9.    Bapak Sutardjo S.Pd selaku pembimbing penyusunan laporan Praktek Kerja Industri
10. Bapak dan ibu guru karyawan SMK Negeri 2 Purwodadi yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
11. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
12. Teman - teman yang telah bersedia memberi dorongan kepada kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sampaikan satu persatu yang senantiasa selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penulis dapat melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai.

            Semoga segala bantuan yang telah diberikan senantiasa mendapat pahala dari Allah S.W.T. Dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis mengetatui bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna maka dari itu apabila ada kritik dan saran mohon disampaikan secara langsung kepada penulis, agar dapat melakukan perbaikan pada pembuatan laporan selanjutnya.



Penulis




MOTTO
1.              Teknologi yang canggih adalah teknologi yang cepat guna.(Penulis)
2.             Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan orang lain atas kekeliruan diri sendiri. (Ernet Newman)
3.             Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. (Ernest Newman)
4.             Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. (Schopenhauer)
5.             Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew Jackson)
6.             Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. (Einstein)
7.             Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. (Johann Wolfgang von Goethe)
8.             Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)
9.             Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
10.         Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. (Thomas Alva Edison)
11.         Bukan keberuntungan yang menjadikanmu bijak, tapi kebijakanmulah yang menjadikanmu beruntung. (Mario Teguh)





PERSEMBAHAN

Dalam menyusun laporan ini penulis akan persembahkan kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri yaitu:
1.    Bapak Drs. Agus Triyanto, M.si selaku Kepala SMK Negeri 2 Purwodadi.
2.    Bapak Jogi Hartomo selaku Kepala Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
3.    Bapak Junaidi S.T selaku Instrutur Las SMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
4.    Bapak Agus S.T selaku Instrutur Las GMAW di Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
5.    Bapak Bambang Sugiharto, S.Pd selaku Kepala Program Pendidikan Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Purwodadi dan pembimbing di Dunia Industi.
6.    Bapak Gunadi, S.Pd. selaku Humas Dunia Usaha dan Dunia Industri.
7.    Bapak Haru Al Fathon, S.T. selaku wali kelas XII TOKR 3.
8.    Bapak Sutardjo S.Pd selaku pembimbing penyusunan laporan Praktek Kerja Industri
9.  Bapak dan ibu guru karyawan SMK Negeri 2 Purwodadi yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
10.    Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung dalam kegiatan Praktek Kerja Industri.
11.  Teman - teman yang telah bersedia memberi dorongan kepada kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sampaikan satu persatu yang senantiasa selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penulis dapat melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai.

Dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.





DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................        i
Halaman Pengesahan.............................................................        ii
Kata Penganantar..................................................................        iii
Motto.....................................................................................      v
Persembahan..........................................................................       vi
Daftar Isi...............................................................................       vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
1.1.1        Latar Belakang Praktek Kerja Industri..............          1
1.1.2        Latar Belakang Pembuatan Laporan.................           2
1.1.3        Gambaran Umum Balai Latihan Kerja Industri             3
1.1.4        Kegiatan Usaha.................................................         4
1.2     Tujuan
1.2.1        Tujuan Pelaksanaan Pratek Kerja Industri.........          4
1.2.2        Tujuan Pembuatan Laporan...............................         5
1.3     Sistematika Laporan......................................................         5
BAB II PROSES KEGIATAN WELDING
2.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan.....................................          6
2.2 Alat Dan Material............................................................          6
2.3 Proses Pengerjaan............................................................          7
2.4 Implementasi Keselamatan Kerja....................................          12
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..........................................................................        13
3.2 Saran................................................................................       13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................        14
LAMPIRAN.........................................................................        15






BAB I
PENDAHULUAN

1.1           LATAR BELAKANG
1.1.1         LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maka dunia pendidikan yang khususnya SMK di tuntut untuk lebih menyongsong era globalisasi. Oleh karena itu mutu pendidikan harus disesuaikan dengan laju pembangunan yang memerlukan berbagai macam keahlian dan keterampilan. Selain itu, untuk menanggulangi masalah pertumbuhan angka pengangguran yang seakin meningkat, maka sistem pendidikan tersebut harus disesuaikan dengan lapangan kerja yang tersedia.
Untuk mencapai hal tersebut maka dunia usaha dan sektor yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan harus diikut sertakan dalam hal pembangunan tersebut melalui sektor pendidikan, seperti halnya dengan adanya program pendidikan dari sekolah yaitu Praktek Kerja Industri yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dengan adanya program Praktek Kerja Industri ini diharapkan dapat membantu dan melancarkan perkembangan industri serta mampu meningkatkan produktifitas kerja di masa yang akan datang. Didalam progam Praktek Kerja Industri, peserta didik dapat memperoleh ilmu yang belum pernah diberikan pada kurikulum sekolah serta pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik yang dibutuhkan sebagai penunjang keberhasilan kerja yang sedang dan akan dihadapi di masa yang akan datang.
Peserta didik diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang luas dan menguasai bidang kompetensinya yang akan menunjang saat siswa nanti hendak melamar disebuah perusahaan setelah lulus. Selain itu peserta didik harus menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri sebagai syarat untuk melengkapi nilai dari program keahlian tersebut. Selain itu laporan tersebut juga berfungsi untuk melaporkan hasil Praktek Kerja Industri yang dilakukan saat peserta didik berada di dunia industri, yang akan dilaporkan oleh peserta didik pada masing-masing program keahlian di Sekolah.




1.1.2        LATAR BELAKANG PEMBUATAN LAPORAN

Laporan ini disusun untuk menyelesaikan tugas sesuai kurikulum sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran diluar sekolah dan menanamkan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki siswa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Proses penyusunan laporan ini banyak masalah yang dihadapi penulis tetapi masalah tersebut dapat diatasi dengan baik tanpa munculnya hambatan dalam laporan yang bisa membuat terhambatnya waktu pengumpulan. Laporan ini ditulis dengan pengalaman yang didapat pada saat penulis melakukan Praktek Kerja Industri di Balai Latihan Kerja Industri Semarang. Selain memberi informasi kepada para pembaca juga untuk melengkapi tugas pembuatan laporan setelah melakukan Praktek Kerja Industri tersebut.



1.1.3       GAMBARAN UMUM BLKI SEMARANG



Balai Latihan Kerja Industri Semarang atau disingkat (BLKI) adalah lembaga pelatihan kerja pemerintah dibawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan merupakan salah satu UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat). BLKI Semarang memiliki area kurang lebih 6 hektar dan bertempat kedudukan di Jalan Brigjen Sudiarto No. 118, kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kotamadia Semarang, Propinsi Jawa Tengah, Telpon-fax 024-6712680. Dalam sejarah perkembangannya sejak didirikan pada tahun 1951, banyak perubahan yang terjadi pada Balai Latihan Kerja Industri Semarang. Pada awal berdirinya Balai Latihan Kerja di Semarang bernama Pusat Latihan Kerja Semarang beralamat di Jalan MT Haryono No 1, di daerah Bubaan Semarang. Seiring berlalunya waktu Pusat Latihan Kerja di Semarang telah beberapa kali berganti nama mengikuti perkembangan dunia kerja dan kebutuhan pelatihan sebagai mana tercantum dalam Tabel 4.1. Pada tahun 1982 Pusat Latihan Kejuruan di Semarang dengan Bantuan IBRD direlokasi ke daerah Pedurungan Semarang, menempati lokasinya sekarang di Jalan Brigjen Sudiarto nomor 118 dan namanya berubah menjadi Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
Pada masa otonomi daerah, dalam rangka pelaksanaan Undang Undang no 22 tahun 1999 dan Undang Undang no 25 tahun 1999 mulai bulan Januari 2001 Balai Latihan Kerja Industri dialihkan pengelolaanya dari Direktorat Jenderal Pembinaan Latihan dan Produktivitas Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Tengah. Dasar hukum pelaksanaan Balai Latihan Kerja Industri Semarang sebagai UPTD Propinsi adalah Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 1 tanggal 2 April 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas pokok fungsi dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan dijabarkan dengan Keputusan Gubernur nomor 33 tahun 2003 tentang tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Balai Latihan Kerja Industri.
BLKI Semarang mempunyai fungsi melatih dan menyiapkan para calon karyawan (pencari kerja) untuk dididik menjadi seorang tenaga kerja yang kompeten dan profesional di bidangnya.
Bidang pelatihan yang ada di BLKI Semarang meliputi 7 kejuruan : Teknologi Mekanik, Listrik/Elektronika, Otomotif, Las, Bangunan, Tata Niaga dan Aneka Kejuruan. Masing-masing tersebut merupakan rumpun kejuruan dimana setiap kejuruan memiliki berbagai jenis pelatihan yang bisa dipilih oleh setiap calon peserta pelatihan sesuai dengan bidang jurusannya.
Program-program pelatihan yang ada di BLKI Semarang dibagi menjadi 3 yaitu :
1.   Pelatihan dengan biaya Pemerintah (gratis),
2.   Pelatihan yang dibiayai oleh para peserta sendiri (swadana).
3.   Pelatihan yang dibiayai oeh pihak ke-III (perusahaan/industri/instansi)
Selain tersebut di atas seluruh kejuruan yang ada di BLKI Semarang telah mendapatkan lisensi sebagai tempat asesmen kompetensi (TAK) yang bekerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) sesuai kejuruannya masing-masing. Di akhir tahun 2011 BLKI Semarang melalui VNZ (Verification New Zealand) telah dilakukan verifikasi ISO 9001 - 2000 dengan hasil layak memperoleh Ilisensi dan tinggal menunggu sertifikatnya.
Fasilitas yang ada di BLKI Semarang meliputi : Kantor, Bengkel, Gedung Pertemuan, Asrama, Masjid, Lapangan Olah Raga, Area Parkir yang luas, Internet Hotspot, Website, Intranet dan lain-lain yang menunjang kegiatan pelatihan.
Kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat bergabung dengan kami melalui Kios 3in1 (PELATIHAN, SERTIFIKASI, PENEMPATAN)
VISI
Menjadi pusat pemberdayaan pelatihan, uji kompetensi, uji coba pelatihan tenaga kerja di bidang industri se indonesia
MISI
1.      Melaksanakan pelatihan tenaga kerja bidang industri
2.      Melaksanakan jejaring kemitraan dengan dunia industri dan instansi terkait
3.      Memberdayakan sumber daya pelatihan dengan dunia industri.
1.2           TUJUAN
1.2.1        TUJUAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Praktek Kerja Industri ini bertujuan untuk memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada siswa mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dilapangan terkait dengan kegiatan perekonomian khususnya di bidang industri agar siswa tidak hanya memahami informasi dari sumber buku saja, akan tetapi dapat membandingkannya dengan kejadian langsung dilapangan dan untuk mengetahui kondisi dunia industri pada saat ini, mencakup kondisi internal dan eksternal dunia industri. Tujuan Praktek Kerja Industri ini bagi siswa SMK NEGERI 2 Purwodadi diantaranya :
1.                   Memberikan bekal pengalaman dan pengetahuan bekerja terhadap siswa.
2.                   Siswa dapat mengetahui perkembangan dunia industri sebelum lulus.
3.                   Siswa dapat mengetahui kegiatan sesungguhnya dalam dunia industri.
4.                  Menjalin kerja sama antara BLKI Semarang dengan pihak dengan SMK NEGERI 2 Purwodadi.

1.2.2        TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Penulisan laporan setelah diselesaikannya program Praktek Kerja Industri oleh siswa bertujuan untuk sebagai berikut :
1.                  Melaporkan hasil kegiatan siswa saat mengikuti kegiatan Pelatihan Kerja Industri.
2.                   Melatih siswa untuk membuat karya tulis  yang ilmiah berupa laporan.
3.                   Mengembangkan potensi siswa dalam bidang penulisan laporan.
4.                   Sebagai syarat untuk mengikuti Ulangan Umum Bersama (UUB).
5.                   Sebagai pelengkap nilai kegiatan Praktek Kerja Industri.

1.3           SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika pembahasan dalam laporan ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
BAB I             PENDAHULUAN
BAB II            PROSES KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
BAB III          PENUTUP
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1              WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri dilaksanakan pada tanggal 27 April sampai dengan 02 Mei 2014, dan tempat pelaksanaannya berada Balai Latihan Kerja Industri yang berkedudukan di Jalan Brigjen Sudiarto No. 118, kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kotamadia Semarang, Propinsi Jawa Tengah.

2.2              ALAT DAN MATERIAL
Alat yang digunakan selama Praktek Kerja Industri di Balai Latihan Kerja Industri Semarang merupakan alat yang berstandarisasi. Penulis melakukan Praktek Kerja Industri pada bidang Teknik Las maka penulis akan membahas seputar metode pengelasan, maka alat yang digunakan adalah pada proses pengelasan seperti : Mesin Las SMAW, Mesin Las GMAW, Mesin Las GTAW, Mesin Las MIG, Las Karbit, Gerinda, dan lain sebagainya.

NO
Peralatan Kerja Las
1.
Palu terak/chipping hammer
2
Sikat baja 2 jalur
3
Palu konde 2 Kg
4
Pahat picak/betel kecil
5
Penitik  baja
6
Penggores baja
7
Penggaris baja
8
Siku baja
9
Tang penjepit material
10
Gerinda listrik tangan
11
Tang potong/knip
12
Pembuka tabung gas CO2
13
Obeng ( - )

Meterial  yang akan digunankan untuk melakukan kegiatan pengelasan harus disiapkan dengan sebaik mungkin sebelum dilakukan pengelasan. Persiapan pengelasan yang baik 80% akan memberikan jaminan keberhasilan dalam pengelasan.
Hal-hal yang dapat terjadi jika penyiapan material tidak baik yaitu :
·           penetrasi tidak baik (terjadi penetrasi yang berlebihan) karena root face terlalu tipis, root gap terlalu lebar; atau (tidak terjadi penetrasi) karena root face terlalu tebal, dan root gap terlalu sempit.
·           Penyempitan jalur pengelasan (akibat las cacat yang tidak kuat)
·           misaligment (ketidakrataan benda kerja) karena penempatan material sebelum di las cacat tidak rata/sejajar.
·           distorsi (perubahan bentuk) karena pengaruh panas
·           porosity (karena benda tidak dibersihkan dari karat atau bahan lain)

Penyiapan material  harus disesuaikan dengan WPS (Welder Prosedure Spesification) atau gambar kerja yang digunakan. WPS adalah sebuah prosedur standar persiapan material yang dirancang sedemikian rupa melalui pengujian pengujian di laboratorium dan dilas oleh juru las yang profesional. Pengujian pengujian tersebut dapat berupa Radiography test, Bend Test, uji tarik atau bahkan structure/micro. Contoh penyiapan benda kerja adalah sebagai berikut:
Description: 4f-002
 Hasil yang ingin dicapai penyiapannya adalah
material pertama (sisi samping) dibersihkan dari karat atau bahan lain.
material kedua sisi yang berhubungan digerinda rata sehingga pada saat dihubungkan dan ketika diterawang tidak terdapat celah di antaranya.
Description: fillet-setting1
        Jika di antara benda tersebut masih terdapat celah, maka akan mengakibatkan penetrasi yang tidak baik . Jika diuji etsa, pada bagian celah tersebut tidak akan terjadi fusi atau tidak terjadi perpaduan logam tambah dengan material las, tetapi pada bagian tersebut akan terisi oleh terak dan disebut cacat slack inclution (terak terperangkap). karena bagian tersebut terisi terak (bukan logam) maka pada bagian tersebut akan menjadi titik lemah dari konstruksi.
Material elektroda yang sering digunakan untuk praktek pengelasan yaitu
E 6010.  Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersih­kan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan peng­ujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6010 mengandung Kalium untuk mambantu menstabil­kan busur listrik bila dipakai arus AC.
NO
Material dan Bahan
1.
Pipa baja karbon sch 80 : 150 x 6” √ 30-35o
2
Pelat baja karbon rendah: 400 x 150 x 10 mm
3
Pelat baja karbon rendah : 400 x 100 x 10 mm 
4
Kawat las AWS ER 70S-6 Ø 1,0 mm
5
Elektroda AWS E 7016 Ø 2,6 mm (LB52U)
6
Elektroda AWS E 7018 Ø 3,2 mm
7
Batu gerinda tebal : 100 x 16 x 6 mm
8
Batu gerinda tipis  : 100 x 16 x 3 mm


2.3                PENGERTIAN LAS
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam-macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.

Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut. Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini. Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain.
Klasifikasi cara-cara pengelasan dan pemotongan Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan. Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali. Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1.             Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2.             Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3.             Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik. Pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah.
2.4           PROSES PELATIHAN PENGELASAN
2.4.1.     IMPLEMENTASI KESELAMATAN KERJA
Pada saat melakukan pekerjaaan pengelasan haruslah menggunakan alat pengaman diri atau safety item untuk melindungi diri ketika melakukan pekerjaan pengelasan seperti:
1.    Bekerja sesuai dengan  prosedur/langkah kerja tertentu.
2.    Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya.
3.    Melakukan perawatan umum yang meliputi kebersihan dan keindahan tempat   kerja.
4.    Setiap pekerja/praktikan harus memahami situasi laboratorium/bengkel dalam kaitannya tindakan penyelamatan jika terjadi kecelakaan.
5.    Mematuhi setiap peraturan yang berlaku di bengkel.

2.4.2.           TEORI PENGELASAN
Dalam dunia industri posisi las diberi kode tertentu agar pada saat pengelasan dilakukan tidak terjadi kekeliruan menentukan juru las dan prosedur pengelasan. Ada dua sistim pengkodean yang banyak dikenal,yaitu sistim yang ditetapkan oleh American Welding Society(AWS) dan sistim International Standard Organisation (ISO). Berdasarkan kode yang ditetapkan oleh AWS, posisi las dikaitkan pada jenis teknik sambungan las, jika sambungan berkampuh (groove) maka kode posisinya dengan huruf G, untuk posisi down-hand1G, horisontal 2G, vertikal 3G, over-head 4G, pipa dengan sumbu horisontal 5G, dan pipa miring 45° 6G. Jika sambungan las tidak berkampuh/tumpul (fillet) maka kodenya adalah F, untuk posisi  down-hand1F,
horisontal 2F, vertikal 3F, dan over-head4F.  Sistim kode posisi las yang ditetapkan ISO berbeda dengan AWS. Kode posisi las menurut ISO didasarkan pada posisi elektroda saat pengelasan dilakukan, untuk pengelasan plat diberi kode PA, PB, PC, PD, dan PE, sedangkan pengelasan pipa naik PF dan pipa turun PG,



           

2.4.3.               PEMOTONGAN BAHAN
Description: 20141028_142604.jpg
Ini merupakan proses kegiatan pemotongan plat yang awalnya dari lempengan besi yang lebar dan panjang dipotong membentuk suatu persegi panjang yang telah ditentukan ukuranya sesuai dengan kebutuhan yaitu berukuran panjang 30 cm dan lebar 15 cm. Pemotongan plat besi ini menggunakan las karbon yang dapat bergerak secara otomatis untuk membuat sebuah potongan plat yang lurus, selain itu las karbon juga digunakan untuk membuat sebuah bivel pada plat dengan sudut sesuai kebutuhan.
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas.
Proses pemotongan logam dengan gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.





Cara menyetel api potong
1.          Pertama-tama buka katup tabung gas acetylene kira-kira ¼ putaran dan katup tabung gas oksigen kira-kira ½ – 1 putaran.
2.          Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator acetylene hingga mencapai ± 0,3 Kg/cm2.
3.          Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator oksigen hingga mencapai ± 2,5 Kg/cm2.
4.          Buka kran/valve acetylene para brander kira-kira ¼ putara, kemudian nyalakan api brander dengan lighter. Ingat jangan menggunakan korek api biasa.
5.          Buka kran oksigen pada brander secara perlahan hingga mencapai nyala api normal/netral.
6.          Untuk mengecek apakah nyala api sudah netral atau belum, buka kran/tuas oksigen pemotong secara cepat kemudian tutup. Apabila inti api tidak berubah, berarti nyala api sudah netral, jika nyala api berubah berarti belum netral, aturlah lagi hingga mencapai nyala api netral.
7.          Nyala Api normal/netral, nyala inti api berwarna biru keputihan, atau putih kehijauan, ujung api bulat (tumpul) dan tidak bersuara.
Description: nyala-netral.jpg


2.4.4                 PENGELASAN POSISI 3G
Description: 20141028_142305.jpgDescription: gambar-5-posisi-pengelasan-3-g-oleh-syaifi-ab-1-638.jpg
Description: DSCN0062.JPG
Diatas merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 3G. Pengelasan dengan posisi 3G dilakukan dengan cara keadaan benda kerja diposisikan berdiri tegak/vertikal. Juru las mengelas diawali dari bagian bawah kemudian ditarik keatas. Pengelasan ini dilakukan dengan tumpuk tiga layer yaitu layer pertama penem dilakukan menggunakan mesin las SMAW, layer kedua pengisian dilakukan dengan menggunakan las GMAW, Kemudian layer ketiga Capping atau penutupan dilakukan menggunakan mesin las GMAW.


2.4.5.      PENGELASAN POSISI 4G
Description: http://weldingsmkthpati.files.wordpress.com/2009/05/arif-21.jpg?w=263&h=300Description: 8.jpg
Diatas merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 4G Over Heat. Pengelasan dengan posisi 4G Over Heat dilakukan dengan cara keadaan benda kerja berada diatas kepala dan dilakukan pengelasan dari bawah. juru las mengelas diawali dari bagian ujung depan kemudian ditarik kebelakang. Pengelasan ini dilakukan dengan tumpuk tiga layer yaitu layer pertama penembusan dilakukan menggunakan mesin las SMAW, layer kedua pengisian dilakukan dengan menggunakan las GMAW, Kemudian layer ketiga Capping atau penutupan dilakukan menggunakan mesin las GMAW.








2.4.6.           PENGELASAN POSISI 5G
Description: 5g
Description: DSCN0039.JPG
Ini merupakan suatu metode pengelasan dengan posisi 5G Up Hill. Pengelasan dengan posisi 5G Up Hill dilakukan dengan cara keadaan pipa diam, juru las mengelas diawali dari bagian bawah terus melingkan berhenti di pipa bagian atas pada sisi sebelahnya. pada sisi lain dilakukan dengan cara yang sama yaitu diawali dari bawah terus melingkar dan berhenti di atas. pengelasan ini disebut dengan posisi pengelasan 5G up Hill.

2.4.7.           PENGELASAN POSISI 6G

Description: hasil-6g3Description: http://weldingsmkthpati.files.wordpress.com/2009/05/harminto-2.jpg?w=285&h=300                 
Posisi pengelasan di atas adalah posisi 6G. pemasangan pipa dimiringkan 45 derajat terhadap sumbu horizontal. Pengelasan dilakukan dari pipa bagian bawah terus melingkar ke arah kanan/kiri dan berhenti di atas. dilanjutkan dengan pengelasan sebaliknya diawali dari bawah dan terus melingkar berhenti di bagian atas. Cara pengelasan seperti ini disebut 6G up hill.
        

BAB IV
PENUTUP
4.1.       SIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri  yang telah dilakukan dari tanggal 27April sampai dengan 2 Mei 2014 dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi di luar, berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, kita harus semakin meningkatkan kemampuan diri untuk mampu bersaing secara profesional dalam era global ini. Sehingga Praktek Kerja Industri ini sangat penting dilaksanakan oleh siswa untuk memperluas dan menambah pengetahuan di bidang ilmu yang didalami. Setelah melakukan Praktek Kerja Industri, diharapkan siswa dapat mengetahui kondisi kerja yang ada di perusahaan sebagai pengalaman nanti saat siswa ingin bekerja di perusahaan.
Di dalam dunia industri khususnya di perbengkelan diperlukan teknisi yang handal dan dapat bekerja sama dengan dengan teknisi yang lainnya, oleh karena itu. Dengan diadakannya Praktek Kerja Industri ini dapat lebih membantu siswa untuk bekerja secara profesional dalam dunia industri.
Semoga dengan adanya laporan ini bisa menjadi syarat untuk mengikuti Ulangan Umum Bersama. Dan diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan apabila ada kekurangan itu semua merupakan kekurangan dari penulis dan mohon dimaklumi. Semoga pembaca yang nantinya akan membuat laporan seperti ini menjadi lebih baik.

4.2.            SARAN
Penulis berharap agar untuk ke depannya, Praktek Kerja Industri dapat ditingkatkan lagi, karena penulis beranggapan dengan adanya Praktek Kerja Industri dapat menambah wawasan yang sesuai dengan ilmu yang didalami, hendaknya kegiatan Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan lebih dari satu tempat agar siswa dapat membandingkan bagaimana keadaan sesungguhnya di dua perusahaan. Namun sebaiknya perlu diperhatikan tempat yang dijadikan untuk Praktek Kerja Industri, agar relevan dengan bidang ilmu yang didalami di sekolah.



DAFTAR PUSTAKA

diunduh tanggal 2 November 2014

diunduh tanggal 3 November  2014
http://pengelasansmknglagah.blogspot.com/2013/02/posisi-pengelasan.html

diunduh tanggal 5 November  2014
https://listrikblkisemarang.wordpress.com/tag/pelatihan-las-semarang/

diunduh tanggal 20 November 2014

diunduh tanggal 25 November 2014

diunduh tanggal 30 November  2014

diunduh tanggal 30 November  2014









Lampiran
PELAKSANAAN KEGIATAN SISWA
PRAKTIK KERJA INDUSTRI SECARA BERKALA
No
HARI, TANGGAL
Uraian Kegiatan
1.
Senin, 23/06/2014
Pengenalan
2.
Selasa, 24/06/2014
Materi Teori Pengelasan
3.
Rabu, 25/06/014
Materi Teori Pengelasan
4.
Kamis, 26/06/2014
Materi Teori Pengelasan
5.
Jumat, 27/06/2014
Pengelasan Down Hand
6.
Sabtu, 28/06/2014
Libur
7.
Minggu, 29/06/2014
Libur
8.
Senin,30/06/2014
Pengelasan Down Hand
9.
Selasa, 01/07/2014
Pemotongan Benda Kerja
10.
Rabu, 02/07/014
Pemotongan Benda Kerja
11.
Kamis, 03/07/2014
Pemotongan Benda Kerja
12.
Jumat, 04/07/2014
Pemotongan Benda Kerja
13.
Sabtu, 05/07/2014
Libur
14.
Minggu, 06/07/2014
Libur
15.
Senin, 07/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
16.
Selasa, 08/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
17.
Rabu, 09/07/014
Pengelasan Plat Posisi 3G
18.
Kamis, 10/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
19.
Jumat, 11/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
20.
Sabtu, 12/07/2014
Libur
21.
Minggu, 13/07/2014
Libur
22.
Senin, 14/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
23.
Selasa, 15/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
24.
Rabu, 16/07/014
Pengelasan Plat Posisi 3G
25.
Kamis, 17/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
26.
Jumat, 18/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 3G
27.
Sabtu, 19/07/2014
Libur
28.
Minggu, 20/07/2014
Libur
29.
Senin, 21/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
30.
Selasa, 22/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
31.
Rabu, 23/07/014
Pengelasan Plat Posisi 4G
32.
Kamis, 24/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
33.
Jumat, 25/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
34.
Sabtu, 26/07/2014
Libur
35.
Minggu, 27/07/2014
Libur
36.
Senin, 28/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
37.
Selasa, 29/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
38.
Rabu, 30/07/014
Pengelasan Plat Posisi 4G
39.
Kamis, 31/07/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
40.
Jumat, 01/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 4G
41.
Sabtu, 02/08/2014
Libur
42.
Minggu, 03/08/2014
Libur
43.
Senin, 04/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
44.
Selasa, 05/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
45.
Rabu, 06/08/014
Pengelasan Plat Posisi 5G
46.
Kamis, 07/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
47.
Jumat, 08/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
47.
Sabtu, 09/08/2014
Libur
48.
Minggu, 10/08/2014
Libur
49.
Senin, 11/08/014
Pengelasan Plat Posisi 5G
50.
Selasa, 12/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
51.
Rabu, 13/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
52.
Kamis, 14/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
53.
Jumat, 15/08/2014
Pengelasan Plat Posisi 5G
54.
Sabtu, 15/08/2014
Libur
56.
Minggu, 17/08/2014
Libur
57.
Senin, 18/08/014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
58.
Selasa, 19/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
59.
Rabu, 20/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
60.
Kamis, 21/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
61.
Jumat, 22/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
62.
Sabtu, 23/08/2014
Libur
63.
Minggu, 24/08/2014
Libur
64.
Senin, 25/08/014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
65.
Selasa, 26/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
66.
Rabu, 27/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
67.
Kamis, 28/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
68.
Jumat, 29/08/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
69.
Sabtu, 30/08/2014
Libur
70.
Minggu, 31/08/2014
Libur
71.
Senin, 01/09/014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
72.
Selasa, 02/09/2014
Pengelasan Pipa Posisi 6G
73.
Rabu, 03/09/2014
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
74.
Kamis, 04/09/2014
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
75.
Jumat, 05/09/2014
Evaluasi Semua Posisi Pengelasan
76.
Sabtu, 06/09/2014
Libur
77.
Minggu, 07/09/2014
Libur
















Sertifikat BLKI Semarang
Sertifikat BLKI Semarang
 

Lampiran
SERTIFIKAT
TELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN DI BLKI SEMARANG









Lampiran

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 PURWODADI
Jl. MH. Thamrin No. 50 Danyang-Purwodadi Telp. (0292) 425086 Pos. 58113


FORMULIR PENDAFTARAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIND)
KELAS XII SMK NEGERI 2 PURWODADI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Tempat Pengisian Biodata (Isilah dengan Huruf Balok)
Nama                                       :   SAIFUDIN
Tempat, Tanggal Lahir            :   GROBOGAN, 23 JANUARI 1997
Alamat                                                :   Ds. SIDOREJO RT 04/06 Kec. PULOKULON
NISN                                      :   9962655430
Kelas                                       :   XII TOKR 3
Bidang Studi Keahlian           :   TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Program StudiKeahlian           :   TEKNIK OTOMOTIF
Kompetisi Keahlian                :   TEKNIK OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN
Nama DU/DI                          :   BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI       
No. Telp                                  :   . 024-6712680
Purwodadi,20Juni 2014

Menyetujui Orang Tua                                                                                    Pendaftar


     Nur Cholis                                                                                                    Saifudin

        Mengetahui                                                                                
Kepala Program Diklat                                                                 Menyetujui Pemilik DU/DI



Bambang Sugiharto, S.pd

NIP. 19660923 200604 1 002

2 komentar:

  1. What Is 1xbet Korean Sportsbook? - Legalbet.co.kr
    What is 1xbet Korean Sportsbook? — The 1xbet Korean online sportsbook is owned and operated by SEGAPLEX.com, the 1xbet thailand best online betting operator in the region.

    BalasHapus
  2. J.V.L. Casinos | Hollywood Casino - KT Hub
    J.V.L. Casinos Hollywood 군포 출장안마 Casino is where you can 구리 출장마사지 be a part of the 군산 출장안마 entertainment, gaming 전주 출장마사지 and entertainment 안동 출장마사지 entertainment world.

    BalasHapus